TUGAS
PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT
DISUSUN OLEH
VENNY FIMELLY
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TARAKAN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 2
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kita panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Pengantar Administrasi
Kepegawaian yaitu mengenai "PENGERTIAN DIKLAT"
.
Saya sebagai penyusun tidak lupa juga mengucapkan terima
kasih banyak kepada guru yang telah membimbing saya dan memberikan masukkan
selama saya mengerjakan tugas ini.
Semoga
dengan adanya penjelasan tentang Pengertian Diklat ini
dapat bermanfaat bagi yang ingin mengetahui dan yang ingin belajar tentang Administrasi
Kepegawaian.
Tarakan, 4 Desember 2017
Venny Fimelly
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................... iii
A.
Pengertian Analisis
Kebutuhan Diklat................................ 1
B.
Tujuan Analisis
Kebutuhan Diklat....................................... 2
C.
Proses Analisis
Kebutuhan Diklat........................................ 2
D.
Manfaat Diklat.............................................................................. 3
E.
Sasaran Diklat Bagi PNS........................................................... 5
F.
Penggolongan Diklat.................................................................. 5
Daftar Pustaka....................................................................................... 10
A.
Pengertian Analisis
Kebutuhan Diklat
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan
jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh
seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit
organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
melaksanakan tugas yang efektif dan efisien (Dephutbun dan ITTO,2000).
Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara kebutuhan diklat adalah
kekurangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang pegawai sehingga kurang
mampu melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya dalam suatu
satuan organisasi. Dengan demikian kebutuhan diklat dapat diartikan sebagai
kesenjangan kemampuan pegawai yang terjadi karena adanya perbedaan antara
kemampuan yang diharapkan sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi
dan kemampuan yang ada (Hermansyah dan Azhari, 2002).
Konsep dasar pemikiran kebutuhan diklat adalah adanya
deskrepansi kemampuan kerja. Sesuai dengan tingkatan dalam pengungkapan
kebutuhan diklat maka deskrepansi dapat terjadi pada seseorang
pejabat/pelaksana pekerjaan terhadap tugas di dalam organisasi, jabatan maupun
terhadap tugas individu. Secara umum deskrepansi kemampuan kerja diilustrasikan
sebagai berikut: Diskrepansi kemampuan kerja dinyatakan perbedaan antara
kemampuan kerja seseorang pada saat kini dengan kemampuan kerja yang diinginkan
atau seharusnya yang umumnya juga di kenal kemampuan kerja standar/baku.
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan
jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh
seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit
organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
melaksanakan tugas yang efektif dan efisien.
Selain itu, analisis kebutuhan diklat merupakan analisis
yang dilaksanakan secara sistimatis dan digunakan perancang diklat atau manajer
SDM untuk memahami persoalan kinerja sumberdaya manusia dan menentukan jenis
kegiatan yg diperlukan dalam proses pengembangan SDM.
B.
Tujuan Analisis
Kebutuhan Diklat
Beberapa
tujuan dilaksanakannya analisis kebutuhan diklat adalah :
a.
Untuk mendapatkan data akurat yang
diperlukan dalam pembuatan Analisis Kebutuhan Diklat.
b.
Dasar Penyusunan program Diklat
c.
Pedoman Organisasi dalam merancang bangun
program Diklat
d.
Masukan bagi Pimpinan organisasi dalam
penyusunan kebijakan lebih lanjut
e.
Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja
pada organisasi.
f.
Menghadapi kebijakan baru.
g.
Menghadapi tugas-tugas baru.
C.
Proses Analisis
Kebutuhan Diklat
1.
Merancang Analisis Kebutuhan Diklat
dengan merumuskan masalah dan tujuannya melalui model-model analisis kebutuhan
diklat.
Model tersebut sebagai berikut :
a.
Model Internal. Kebutuhan diklat pada model ini
dilihat dari dalam organisasi. Aktivitas dimulai dengan analisis kesenjangan
antara tingkah laku dan keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas,
dibandingkan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
b.
Model Eksternal. Kebutuhan diklat pada model ini
dilihat dari luar organisasi. Aktivitas dimulai dengan melihat manfaat dari
hasil didik bagi masyarakat atau organisasinya.
c.
Model Gabungan. Model ini mengacu pada model
sistem organisasi bahwa sesuatu terjadi di dalam organisasi tidak dapat lepas
dari apa yang terjadi di luar organisasi (lingkungan eksternal mempengaruhi
lingkungan internal).
2.
Menyusun instrumen dengan pertanyaan
tentang diklat, misalnya ”apa saja yang dibutuhkan dan topik apa yang perlu
dipelajari oleh peserta diklat”. Data yang harus didapat melalui instrumen ini
adalah uraian tugas pokok, kompetensi kerja standar, dan kompetensi kerja nyata
dari masukan dari atasan (pimpinan), bawahan, teman sejawat, dst, serta tingkat
kesulitan, kepentingan, keseringan dari pekerjaan.
3.
Mengumpulkan dan menganalisis
data dengan menggunakan teknik dan metode yang tepat.
4.
Menyusun laporan.
Laporan analisis kebutuhan diklat berisi fokus kegiatan analisis kebutuhan
diklat, tujuan kegiatan, metoda serta peralatan yang digunakan, kerangka kerja,
tahapan kerja dan teknik analisis data, interprestasi dan formulasi kesimpulan
serta saran analisis kebutuhan diklat. Laporan ini digunakan untuk menetapkan
jenis kegiatan diklat. Laporan ini juga sebagai alat monitoring pelaksanaan
kegiatan analisis kebutuhan diklat, alat pengawasan dan pengendalian.
D.
Manfaat Diklat
1.
Memperbaiki penampilan
Dengan adanya diklat yang telah
diselenggarakan berdasarkan analisis kebutuhan organisasi atau sebuah
perusahaan dapat memperbaiki performance organisasi atau perusahaan tersebut.
2. Memperbaiki
sikap kerja
Dengan
adanya diklat atau pelatihan keterampilan tertentu, yang telah diajarkan kepada
karyawan atau anggota organisasi dapat memperoleh hasil sesuai standar yang
telah ditentukan. Selain itu juga dapat memperbaiki hubungan pemimpin dan
karyawan dan memperbaiki sikap sikap karyawan terhadap pekerjaan tersebut.
3. Meningkatkan
produktifitas
Diklat
atau pelatihan dapat meningkatkan produktifitas kenerja yang baik. Dengan
diadakannya diklat sesuai profesi yang di jabat atau dipegang akan memperikan
efek yang positif bagi orang tersebut, sebab orang tersebut lebih memahami apa
yang harus dikerjakan, dan tercapailah produktifitas kinerja yang diinginkan
sesuai dengan aturan aturan perusahaan.
4. Meningkatkan
komunikasi
Dalam
lingkungan pekerjaan sangatlah dibutuhkan adanya komunikasi. Tanpa adanya
komunikasi pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbukan
terjadinya miskomunikasi. Hal tersebut akan menjadikan citra perusahaan buruk.
Untuk tu pentingnya diadakan diklat agar hal ha yang tidak diinginkan tidak
terjadi dalam perusahaan.
5. Mengurangi
kesalahan produksi
Perusahaan
yang menitik beratkan pada hasil produksi perlu mengadakan diklat pada karyawan
sebeum karyawan terjun daam produksi tersebut. Dengan tujuan untuk meminimalis
kesalahan yang dilakukan dalam proses produksi nanti.
6. Dapat
merespon perubahan
Sering
diadakannya diklat yang berkaitan dengan perusahaan yang kita jalani, akan
membuat karyawan lebih memahami perusahaan tersebut. Dengan adanya kepahaman
terhadap perusahaan jika terjadinya perubahan yang harus dihadapi, mereka tidak
akan kaget dan siap untuk menghadapi perubahan tersebut.
7. Hubungan
lebih harmonis
Mengadakan
diklat dengan outbond yang diselingi materi juga dapat menjadi salah satu cara
agar dapat meningkatkan keharmonisan dalam hubungan sesama karyawan maupun
dengan atasan. Sebab dengan adanya diklat tersebut dapat meningkatkan
kebersamaan sesama karyawan dan juga dapat meningkatkan kepekaan dan kepahaaman
terhadap karywan yang satu dengan karyawan yang lainnya, jadi dengan
diadakannya diklat tersebut juga akan meminimalis terjadinya hal hal yang tidak
diinginkan dalam perusahaan dan dapat meningkatkan keharmonisan daam
perusahaan.
8. Meningkatkan
pengetahuan
Pemahaman
yang lebih mendalamtentang perusahhan sangatah diperlukan untuk itu penting
diadakannya diklat yang berkaitan dengan profesi yang dijabat. Sebab dengan
diadakannya diklat sesuai profesi yang dijabat akan menambah pengetahuan pada
karyawan tersebut, sehingga karyawan tersebut lebih paham akan tugas tugasnya
yang harus dikerjakan untuk meningkatkan perusahaan.
9. Meningkatkan
keterampilan
Selain
meningkatkan pengetahuan dengan diadakannya diklat sesuai dengan profesi
yangdijabat juga dapat meningkatkan ketrampilan kita, jadi kita tidak
akan bingung dengan apa dan bagaiman peran kita dalam perusahaan. Dengan
diklatpun juga dapat meningkatkan kwalitas perusahaan sebab jika keterampilan
karyawan meningkat maka mudah untuk perusahaan lebih maju kedepan.
10. Meningkatkan
keahlian
Meningkatkan
keahlian juga merupakan salah satu keuntungan diadakannya diklat, dengan
diadakannya diklat kemampuan atau keahlian kita dapat lebih meningkat, sebab
dalam diklat kita akan diajarkan untuk pedalaman pedalaman materi yang akan
membuat kita lebih paham akan apa yang harus kita lakukan.
11. Menciptakan
aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan
kesatuan bangsa.
12. Memantapkan
sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan
pemberdayaan masyarakat.
E.
Sasaran Diklat Bagi
PNS
Sasaran Diklat bagi PNS adalah terwujudnya PNS yang
memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing serta
fungsi Diklat meliputi dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi
pelatihan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
F.
Penggolongan Diklat
1. Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan merupakan bentuk pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan guna membentuk wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai
Negeri Sipil sekaligus untuk memberikan pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan Pemerintahan Negara dan juga mengenai bidang tugas serta budaya
organisasinya.
Dengan
demikian, PNS mampu melaksanakan tugas jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil
dengan baik. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan ini
termasuk
syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk bisa menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS.
Diklat Prajabatan terdiri dari :
- Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I.
- Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II.
- Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III.
2.
Pendidikan
dan Pelatihan dalam Jabatan
Jenjang Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan yang perlu
ditempuh oleh Pegawai Negeri Sipil ada 3 (tiga) jenis, meliputi :
a. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim)
Diklat
Kepemimpinan adalah diklat yang dilakukan guna memberikan wawasan, pengetahuan,
keahlian, ketrampilan, sikap serta perilaku dalam bidang kepemimpinan aparatur,
yang bertujuan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dalam jenjang
jabatan struktural tertentu.
Diklat
Kepemimpinan ini dilaksanakan guna mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan
dari aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat
Kepemimpinan ini terdiri dari empat jenjang:
·
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV bagi
Jabatan Struktural Eselon IV.
·
Diklat Kepemimpinan Tingkat III bagi
Jabatan Struktural Eselon III.
·
Diklat Kepemimpinan Tingkat II bagi
Jabatan Struktural Eselon II.
·
Diklat Kepemimpinan Tingkat I bagi
Jabatan Struktural Eselon I.
b. Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional
Diklat
Fungsional adalah bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilakukan untuk
memberikan bekal pengetahuan dan/ atau ketrampilan bagi para Pegawai Negeri
Sipil yang sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang diperlukan dalam jabatan
fungsional.
Diklat
Fungsional merupakan jenis Diklat Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan
fungsional masing-masing. Jenjang jabatan fungsional ini terdiri dari :
- Diklat fungsional keahlian yang merupkaan bentuk diklat yang memberikan pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu dan terkait langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
- Diklat fungsional ketrampilan yang merupakan bentuk diklat yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan fungsional tertentu dan terkait langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
c. Pendidkan
dan Pelatihan Teknis
Diklat teknis dilakukan guna mencapai persyaratan kompetensi
teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas para PNS. Kompetensi Teknis ini
merupakan kemampuan PNS dalam bidang-bidang teknis tertentu yang digunakan demi
pelaksanaan tugas masing-masing. Diklat teknis meliputi:
- Diklat teknis bidang umum/ administrasi dan manajemen yang merupakan diklat yang memberikan ketrampilan dan/ atau penguasaan pengetahuan dalam bidang pelayanan teknis yang sifatnya umum serta di bidang administrasi dan manajemen guna menunjang tugas pokok instansi yang bersangkutan.
- Diklat teknis substantif yang merupakan diklat yang memberikan ketrampilan dan/ atau penguasaan pengetahuan teknis terkait secara langsung dengan pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
3. Latihan Prajabatan
dan Latihan dalam Jabatan
Latihan pra jabatan dan
latihan dalam jabatan ini, dapat dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk meliputi
:
a.
Pelatihan
Prajabatan (preservivice training)
Pelatihan
prabatan ini adalah bentuk pelatihan yang diberikan pada para tenaga kerja baru
dengan tujuan agar tenagaa kerja bersangkutan dapat terampil dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang hendak dipercayakan kepadanya.
Pelatihan
prajabatan dibedakan dalam 2 bentuk, yaitu:
Ø Pelatihan
Prajabatan Yang Bersifat Umum
Pelatihan
prajabatan yang bersifat umum adalah pelatihan prajabatan yang harus diikuti
tenaga kerja baru terkait hal-hal umum yang terkaitan dengan seluruh lingkungan
pekerjaan, termasuk semuga peraturan dan kebijakan yang berlaku di dalam
perusahaan, yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis.
Pelaksanaan pelatihan prajabatan yang bersifat umum dapat
dibagi ke dalam tiga tingkatan, meliputi:
- Pelatihan prajabatan tingkat I, adalah prajabatan yang diperuntukkan khusus bagi para tenaga kerja biasa yang tidak akan diserahi jabatan tertentu dalam perusahaan tempatnya bekerja. Contoh pelatihan prajabata tingakt I adalah untuk para operator, pekerja lapangan dan sebagainya.
- Pelatihan prajabatan tingkat II, adalah pelatihan prajabatan yang khusus diperuntukkan bagi para tenaga kerja yang menduduki/ diserahi suatu jabatan tertentu pada tingkatan lower manager. Contihnya pada para kepala shift, supervisor, kepala seksi, mandor, kepala mandor dan sebagainya.
- Pelatihan prajabatan tingkat III, adalah pelatihan prajabatan yang khusus diperuntukkan bagi para tenaga kerja yang akan menduduki/ diserahi suatu jabatan tertentu pada tingkat middle manager atau manajer tingkat menengah dan anggota board of director (dewan direksi) dan juga presiden perusahaan. Contohnya seperti untuk para kepala bagian, kepala divisi, para manajer bidang dan sebagainya.
b. Pelatihan
Prajabatan Yang Bersifat Khusus
Pelatihan prajabatan yang bersifat khusus adalah pelatihan
prajabatan yang dilaksanakan untuk para tenaga kerja tertentu guna melaksanakan
tugas dan pekerjaan memerlukan pengetahuan dan keterampilan secara khusus.
Jadi, pelatihan prajabatan ini sifatnya lebih terkhusus ruang lingkupnya dan
terbatas pada kegiatan yang bersifat teknis serta terbatas pada satu lingkungan
pekerjaan saja.
4.
Pelatihan Dalam Jabatan
Pelatihan
dalam jabatan merupakan suatu bentuk pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, keahlian, kemampuan dan keterampilan
para tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan.
Pelatihan
dalam jabatan dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Pelatihan
dalam Jabatan Yang Bersifat Umum
·
Pelatihan dalam jabatan yang bersifat
umum ini adalah pelatihan dalam jabatan yang diselenggarakan bagi para tenaga
kerja, baik yang ada di tingkat manajer puncak, manajer menengah dan manajer
bawah, ataupun bagi para pekerja lapangan.
·
Pelatihan dalam jabatan yang bersifat
umum ini biasanya diberikan kepada para tenaga kerja yang baru dipromosikan
dari suatu jabatan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Namun pada banyak hal,
pelatihan ini sering juga diberikan pada para tenaga kerja yang baru dimutasi
pada jabatan lain yang setara dengan jabatan sebelumnya.
2. Pelatihan
Dalam Jabatan Yang Bersifat Khusus
·
Pelatihan
dalam jabatan yang sifatnya khusus ini adalah bentuk pelatihan dalam jabatan
yang diselenggarakan bagi para tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan akibat
adanya inovasi baru atas segala sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam
perusahaan.
·
Diklat
PNS ini dilakukan dengan tujuan agar tenaga kerja bersangkutan mampu
mempergunakan dan mengoperasikan sarana dan prasarana baru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar