Selasa, 05 Desember 2017

Pengertian Diklat



TUGAS
PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT










DISUSUN OLEH
VENNY FIMELLY


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TARAKAN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 2
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum  Wr. Wb
            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pengantar Administrasi Kepegawaian yaitu mengenai "PENGERTIAN DIKLAT" .

            Saya sebagai penyusun tidak lupa juga mengucapkan terima kasih banyak kepada guru yang telah membimbing saya dan memberikan masukkan selama saya mengerjakan tugas ini.

            Semoga dengan adanya penjelasan tentang Pengertian Diklat ini dapat bermanfaat bagi yang ingin mengetahui dan yang ingin belajar tentang Administrasi Kepegawaian.




Tarakan, 4 Desember 2017




Venny Fimelly

DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................            i
Kata Pengantar.....................................................................................          ii
Daftar Isi...................................................................................................         iii

      A.    Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat................................          1
      B.    Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat.......................................          2
      C.     Proses Analisis Kebutuhan Diklat........................................          2
     D.    Manfaat Diklat..............................................................................          3
     E.     Sasaran Diklat Bagi PNS...........................................................          5
     F.     Penggolongan Diklat..................................................................          5

Daftar Pustaka.......................................................................................        10

     A.    Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat

Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien (Dephutbun dan ITTO,2000). Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara kebutuhan diklat adalah kekurangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang pegawai sehingga kurang mampu melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya dalam suatu satuan organisasi. Dengan demikian kebutuhan diklat dapat diartikan sebagai kesenjangan kemampuan pegawai yang terjadi karena adanya perbedaan antara kemampuan yang diharapkan sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi dan kemampuan yang ada (Hermansyah dan Azhari, 2002).
Konsep dasar pemikiran kebutuhan diklat adalah adanya deskrepansi kemampuan kerja. Sesuai dengan tingkatan dalam pengungkapan kebutuhan diklat maka deskrepansi dapat terjadi pada seseorang pejabat/pelaksana pekerjaan terhadap tugas di dalam organisasi, jabatan maupun terhadap tugas individu. Secara umum deskrepansi kemampuan kerja diilustrasikan sebagai berikut: Diskrepansi kemampuan kerja dinyatakan perbedaan antara kemampuan kerja seseorang pada saat kini dengan kemampuan kerja yang diinginkan atau seharusnya yang umumnya juga di kenal kemampuan kerja standar/baku.
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien.
Selain itu, analisis kebutuhan diklat merupakan analisis yang dilaksanakan secara sistimatis dan digunakan perancang diklat atau manajer SDM untuk memahami persoalan kinerja sumberdaya manusia dan menentukan jenis kegiatan yg diperlukan dalam proses pengembangan SDM.


     B.    Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat

Beberapa tujuan dilaksanakannya analisis kebutuhan diklat adalah :
a.       Untuk mendapatkan data  akurat yang diperlukan dalam pembuatan Analisis Kebutuhan Diklat.
b.      Dasar Penyusunan program Diklat
c.       Pedoman Organisasi dalam merancang bangun program Diklat
d.      Masukan bagi Pimpinan organisasi dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut
e.       Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja pada organisasi.
f.        Menghadapi kebijakan baru.
g.       Menghadapi tugas-tugas baru.


     C.     Proses Analisis Kebutuhan Diklat

1.      Merancang Analisis Kebutuhan Diklat dengan merumuskan masalah dan tujuannya melalui model-model analisis kebutuhan diklat. 
Model tersebut sebagai berikut :
a.       Model Internal. Kebutuhan diklat pada model ini dilihat dari dalam organisasi. Aktivitas dimulai dengan analisis kesenjangan antara tingkah laku dan keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas, dibandingkan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
b.      Model Eksternal. Kebutuhan diklat pada model ini dilihat dari luar organisasi. Aktivitas dimulai dengan melihat manfaat dari hasil didik bagi masyarakat atau organisasinya.
c.       Model Gabungan. Model ini mengacu pada model sistem organisasi bahwa sesuatu terjadi di dalam organisasi tidak dapat lepas dari apa yang terjadi di luar organisasi (lingkungan eksternal mempengaruhi lingkungan internal).

2.      Menyusun instrumen dengan pertanyaan tentang diklat, misalnya ”apa saja yang dibutuhkan dan topik apa yang perlu dipelajari oleh peserta diklat”. Data yang harus didapat melalui instrumen ini adalah uraian tugas pokok, kompetensi kerja standar, dan kompetensi kerja nyata dari masukan dari atasan (pimpinan), bawahan, teman sejawat, dst, serta tingkat kesulitan, kepentingan, keseringan dari pekerjaan.
3.      Mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik dan metode yang tepat.
4.      Menyusun laporan. Laporan analisis kebutuhan diklat berisi fokus kegiatan analisis kebutuhan diklat, tujuan kegiatan, metoda serta peralatan yang digunakan, kerangka kerja, tahapan kerja dan teknik analisis data, interprestasi dan formulasi kesimpulan serta saran analisis kebutuhan diklat. Laporan ini digunakan untuk menetapkan jenis kegiatan diklat. Laporan ini juga sebagai alat monitoring pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan diklat, alat pengawasan dan pengendalian.

     D.    Manfaat Diklat

1.      Memperbaiki penampilan
Dengan adanya diklat yang telah diselenggarakan berdasarkan analisis kebutuhan organisasi atau sebuah perusahaan dapat memperbaiki performance organisasi atau perusahaan tersebut.

2.      Memperbaiki sikap kerja
Dengan adanya diklat atau pelatihan keterampilan tertentu, yang telah diajarkan kepada karyawan atau anggota organisasi dapat memperoleh hasil sesuai standar yang telah ditentukan. Selain itu juga dapat memperbaiki hubungan pemimpin dan karyawan dan memperbaiki sikap sikap karyawan terhadap pekerjaan tersebut.

3.      Meningkatkan produktifitas
Diklat atau pelatihan dapat meningkatkan produktifitas kenerja yang baik. Dengan diadakannya diklat sesuai profesi yang di jabat atau dipegang akan memperikan efek yang positif bagi orang tersebut, sebab orang tersebut lebih memahami apa yang harus dikerjakan, dan tercapailah produktifitas kinerja yang diinginkan sesuai dengan aturan aturan perusahaan.

4.      Meningkatkan komunikasi
Dalam lingkungan pekerjaan sangatlah dibutuhkan adanya komunikasi. Tanpa adanya komunikasi pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbukan terjadinya miskomunikasi. Hal tersebut akan menjadikan citra perusahaan buruk. Untuk tu pentingnya diadakan diklat agar hal ha yang tidak diinginkan tidak terjadi dalam perusahaan.


5.      Mengurangi kesalahan produksi
Perusahaan yang menitik beratkan pada hasil produksi perlu mengadakan diklat pada karyawan sebeum karyawan terjun daam produksi tersebut. Dengan tujuan untuk meminimalis kesalahan yang dilakukan dalam proses produksi nanti.

6.      Dapat merespon perubahan
Sering diadakannya diklat yang berkaitan dengan perusahaan yang kita jalani, akan membuat karyawan lebih memahami perusahaan tersebut. Dengan adanya kepahaman terhadap perusahaan jika terjadinya perubahan yang harus dihadapi, mereka tidak akan kaget dan siap untuk menghadapi perubahan tersebut.

7.      Hubungan lebih harmonis
Mengadakan diklat dengan outbond yang diselingi materi juga dapat menjadi salah satu cara agar dapat meningkatkan keharmonisan dalam hubungan sesama karyawan maupun dengan atasan. Sebab dengan adanya diklat tersebut dapat meningkatkan kebersamaan sesama karyawan dan juga dapat meningkatkan kepekaan dan kepahaaman terhadap karywan yang satu dengan karyawan yang lainnya, jadi dengan diadakannya diklat tersebut juga akan meminimalis terjadinya hal hal yang tidak diinginkan dalam perusahaan dan dapat meningkatkan keharmonisan daam perusahaan.

8.      Meningkatkan pengetahuan
Pemahaman yang lebih mendalamtentang perusahhan sangatah diperlukan untuk itu penting diadakannya diklat yang berkaitan dengan profesi yang dijabat. Sebab dengan diadakannya diklat sesuai profesi yang dijabat akan menambah pengetahuan pada karyawan tersebut, sehingga karyawan tersebut lebih paham akan tugas tugasnya yang harus dikerjakan untuk meningkatkan perusahaan.

9.      Meningkatkan keterampilan
Selain meningkatkan pengetahuan dengan diadakannya diklat sesuai dengan profesi yangdijabat juga dapat meningkatkan ketrampilan kita,  jadi kita tidak akan bingung dengan apa dan bagaiman peran kita dalam perusahaan. Dengan diklatpun juga dapat meningkatkan kwalitas perusahaan sebab jika keterampilan karyawan meningkat maka mudah untuk perusahaan  lebih maju kedepan.

10.  Meningkatkan keahlian
Meningkatkan keahlian juga merupakan salah satu keuntungan diadakannya diklat, dengan diadakannya diklat kemampuan atau keahlian kita dapat lebih meningkat, sebab dalam diklat kita akan diajarkan untuk pedalaman pedalaman materi yang akan membuat kita lebih paham akan apa yang harus kita lakukan.

11.  Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

12.  Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.


     E.     Sasaran Diklat Bagi PNS

Sasaran Diklat bagi PNS adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing serta fungsi Diklat meliputi dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi pelatihan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

     F.     Penggolongan Diklat

1.      Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilakukan guna membentuk wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sekaligus untuk memberikan pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan Pemerintahan Negara dan juga mengenai bidang tugas serta budaya organisasinya.
Dengan demikian, PNS mampu melaksanakan tugas jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan baik. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan ini
termasuk syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS.
Diklat Prajabatan terdiri dari :
  • Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I.
  • Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II.
  • Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III.

2.      Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan
Jenjang Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan yang perlu ditempuh oleh Pegawai Negeri Sipil ada 3 (tiga) jenis, meliputi :
a.       Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim)
Diklat Kepemimpinan adalah diklat yang dilakukan guna memberikan wawasan, pengetahuan, keahlian, ketrampilan, sikap serta perilaku dalam bidang kepemimpinan aparatur, yang bertujuan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dalam jenjang jabatan struktural tertentu.
Diklat Kepemimpinan ini dilaksanakan guna mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dari aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat Kepemimpinan ini terdiri dari empat jenjang:
·         Diklat Kepemimpinan Tingkat IV bagi Jabatan Struktural Eselon IV.
·         Diklat Kepemimpinan Tingkat III bagi Jabatan Struktural Eselon III.
·         Diklat Kepemimpinan Tingkat II bagi Jabatan Struktural  Eselon II.
·         Diklat Kepemimpinan Tingkat I bagi Jabatan Struktural   Eselon I.
b.      Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Diklat Fungsional adalah bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan dan/ atau ketrampilan bagi para Pegawai Negeri Sipil yang sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang diperlukan dalam jabatan fungsional.
Diklat Fungsional merupakan jenis Diklat Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing. Jenjang jabatan fungsional ini terdiri dari :
  • Diklat fungsional keahlian yang merupkaan bentuk diklat yang memberikan pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu dan terkait langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
  • Diklat fungsional ketrampilan yang merupakan bentuk diklat yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan fungsional tertentu dan terkait langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan fungsional keahlian yang bersangkutan.
c.       Pendidkan dan Pelatihan Teknis
Diklat teknis dilakukan guna mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas para PNS. Kompetensi Teknis ini merupakan kemampuan PNS dalam bidang-bidang teknis tertentu yang digunakan demi pelaksanaan tugas masing-masing. Diklat teknis meliputi:
  • Diklat teknis bidang umum/ administrasi dan manajemen yang merupakan diklat yang memberikan ketrampilan dan/ atau penguasaan pengetahuan dalam bidang pelayanan teknis yang sifatnya umum serta di bidang administrasi dan manajemen guna menunjang tugas pokok instansi yang bersangkutan.
  • Diklat teknis substantif yang merupakan diklat yang memberikan ketrampilan dan/ atau penguasaan pengetahuan teknis terkait secara langsung dengan pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
3.      Latihan Prajabatan dan Latihan dalam Jabatan
Latihan pra jabatan dan latihan dalam jabatan ini, dapat dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk meliputi :

a.       Pelatihan Prajabatan (preservivice training)
Pelatihan prabatan ini adalah bentuk pelatihan yang diberikan pada para tenaga kerja baru dengan tujuan agar tenagaa kerja bersangkutan dapat terampil dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang hendak dipercayakan kepadanya.
Pelatihan prajabatan dibedakan dalam 2 bentuk, yaitu:
Ø  Pelatihan Prajabatan Yang Bersifat Umum
Pelatihan prajabatan yang bersifat umum adalah pelatihan prajabatan yang harus diikuti tenaga kerja baru terkait hal-hal umum yang terkaitan dengan seluruh lingkungan pekerjaan, termasuk semuga peraturan dan kebijakan yang berlaku di dalam perusahaan, yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis.
Pelaksanaan pelatihan prajabatan yang bersifat umum dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan, meliputi:
  • Pelatihan prajabatan tingkat I, adalah prajabatan yang diperuntukkan khusus bagi para tenaga kerja biasa yang tidak akan diserahi jabatan tertentu dalam perusahaan tempatnya bekerja. Contoh pelatihan prajabata tingakt I adalah untuk para operator, pekerja lapangan dan sebagainya.
  • Pelatihan prajabatan tingkat II, adalah pelatihan prajabatan yang khusus diperuntukkan bagi para tenaga kerja yang menduduki/ diserahi suatu jabatan tertentu pada tingkatan lower manager. Contihnya pada para kepala shift, supervisor, kepala seksi, mandor, kepala mandor dan sebagainya.
  • Pelatihan prajabatan tingkat III, adalah pelatihan prajabatan yang khusus diperuntukkan bagi para tenaga kerja yang akan menduduki/ diserahi suatu jabatan tertentu pada tingkat middle manager atau manajer tingkat menengah dan anggota board of director (dewan direksi) dan juga presiden perusahaan. Contohnya seperti untuk para kepala bagian, kepala divisi, para manajer bidang dan sebagainya.
b.      Pelatihan Prajabatan Yang Bersifat Khusus
Pelatihan prajabatan yang bersifat khusus adalah pelatihan prajabatan yang dilaksanakan untuk para tenaga kerja tertentu guna melaksanakan tugas dan pekerjaan memerlukan pengetahuan dan keterampilan secara khusus. Jadi, pelatihan prajabatan ini sifatnya lebih terkhusus ruang lingkupnya dan terbatas pada kegiatan yang bersifat teknis serta terbatas pada satu lingkungan pekerjaan saja.

4.      Pelatihan Dalam Jabatan
Pelatihan dalam jabatan merupakan suatu bentuk pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, keahlian, kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan.

Pelatihan dalam jabatan dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok,  yaitu:
1.      Pelatihan dalam Jabatan Yang Bersifat Umum
·         Pelatihan dalam jabatan yang bersifat umum ini adalah pelatihan dalam jabatan yang diselenggarakan bagi para tenaga kerja, baik yang ada di tingkat manajer puncak, manajer menengah dan manajer bawah, ataupun bagi para pekerja lapangan.
·         Pelatihan dalam jabatan yang bersifat umum ini biasanya diberikan kepada para tenaga kerja yang baru dipromosikan dari suatu jabatan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Namun pada banyak hal, pelatihan ini sering juga diberikan pada para tenaga kerja yang baru dimutasi pada jabatan lain yang setara dengan jabatan sebelumnya.

2.      Pelatihan Dalam Jabatan Yang Bersifat Khusus
·         Pelatihan dalam jabatan yang sifatnya khusus ini adalah bentuk pelatihan dalam jabatan yang diselenggarakan bagi para tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan akibat adanya inovasi baru atas segala sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam perusahaan.
·         Diklat PNS ini dilakukan dengan tujuan agar tenaga kerja bersangkutan mampu mempergunakan dan mengoperasikan sarana dan prasarana baru tersebut.

DAFTAR PUSTAKA










Tidak ada komentar:

Posting Komentar